Dana Kesehatan/Asuransi Akan Dikelola Poliklinik UPI

239

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Berdasarkan hasil rapat tentang penggunaan dana kesehatan mahasiswa baru 2010 pada 1 Februari 2010, diperoleh kesepakatan mengenai layanan kesehatan gratis dan asuransi untuk seluruh mahasiswa UPI.  Rencana program layanan kesehatan yang dibuat Ambar Sulianti, Kepala Poliklinik UPI menyebutkan bahwa seluruh mahasiswa akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dengan membayar Rp 100 ribu/tahun. Namun hal ini belum sempat dibicarakan kembali karena pada saat akan menghadiri rapat pada 25 Februari, Ambar mengalami percobaan pembunuhan di parkiran gedung University Center.

Saat ini layanan kesehatan untuk mahasiswa UPI dirasa Ambar belum maksimal karena dana untuk layanan kesehatan hanya Rp 12.500/mahasiswa. Ambar mengatakan dana yang diterima poliklinik Rp 50 juta/tahun dari dana kesehatan itu. Berdasarkan penjelasan Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Chaedar Alwasilah, dari Rp 12.500 itu sebesar Rp 7.500 untuk asuransi jiwa dan kesehatan, dan Rp 5.000 untuk obat-obatan di poliklinik.

Sebelumnya, dari tahun 1987-2005 dana asuransi itu diserahkan pengelolaannya kepada perusahaan asuransi Bumi Putera. “Besarnya klaim yang diberikan Bumi Putera saat itu tidak sebanding dengan premi yang dibayarkan, maka pada 2006 dikelola sendiri oleh UPI,” kata chaedar

Chaedar menjelaskan bahwa dengan dikelolanya asuransi jiwa dan kesehatan oleh UPI besarnya klaim yang diberikan lebih besar dibandingkan ketika asuransi dikelola Bumi Putera. Selain itu, lanjut Chaedar proses dalam pencairan uang lebih mudah.

Menurut Staff Kemahasiswaan, Sopandi, saat dikelola Bumi Putera besarnya klaim hanya Rp 1 juta untuk yang meninggal karena sakit dan Rp 2 juta untuk yang meninggal karena kecelakaan. “Yang sakit gak dikasih karena hanya asuransi jiwa saja,” kata Sopandi. Setelah  dikelola pihak universitas, klaim yang diberikan sebesar Rp1,5-5 juta. Dan untuk yang sakit bisa mengajukan dana kesehatan kepada universitas. Kebijakan ini berjalan setelah Rusli Lutan tidak lagi menjabat Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan. ”Sebenarnya ide ini berasal dari pak Rusli, saya hanya meneruskannya saja,” ujar Chaedar.

Sebagai contoh pada Maret 2010, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris 2007, M. Fikri Zanuar mendapatkan bantuan biaya pengobatan sebesar Rp 1,25 juta. Sebelumnya, bantuan kepada mahasiswa yang meninggal sebesar Rp 1,5 juta. Untuk Biaya pengobatan karena kecelakaan pada Januari 2010, yang pernah dialami Irvan Dwi Mulyadi, mahasiswa Pendidikan Olah Raga UPI 2007 sebesar Rp 3,5 juta.

Pada 2009, pihak universitas telah mengeluarkan dana bagi mahasiswa yang sakit atau mengalami kecelakan serta santunan meninggal sebesar Rp 145.360.350.

Melihat hal seperti itu, pihak rektorat berencana untuk mendayagunakan Poliklinik UPI. “Kita sudah punya 17 dokter, maka mesti diberdayakan,” kata Chaedar. Hanya saja program yang dibuat Ambar belum dibicarakan kembali. “Setelah bu Ambar sembuh, nanti akan dibicarakan lagi,” ujar Chaedar. Chaedar mengatakan, tadinya program itu akan disetujui pada 25 Februari, tapi tidak jadi karena Ambar mengalami musibah. [Siti]

Comments

comments