Program Ambar Dinilai Mahasiswa Memberatkan
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Berbagai tanggapan muncul dari mahasiswa sehubungan dengan program layanan kesehatan yang dibuat Kepala Poliklinik UPI, Ambar Sulianti.
Misalnya tanggapan dari salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan 2009, Kiki Rizqi. Menurutnya layanan kesehatan memang sangat penting. “Apalagi mayoritas mahasiswa UPI jauh dari orang tua, jadi sudah seharusnya UPI memberikan layanan kesehatan yang maksimal untuk mahasiswa,” ujarnya.
Namun beda lagi kata Roisah Nurul, mahasiswa Pendidikan Sejarah 2007, menurutnya boleh saja program ini dilaksanakan asal ada jaminan bahwa poliklinik akan benar-benar melaksanakan program ini dengan baik. “Tapi nominalnya terlalu besar,” ucapnya. Roisah menambahkan, bahwa yang namanya gratis itu tidak bayar sama sekali. “Tapi ini kan untuk pendaftaran tetap aja bayar,” jalasnya.
Selain masalah nominal, hal lain yang dikomentari mahasiswa adalah tidak dilibatkannya mahasiswa dalam pembicaraan. Ika, mahasiswa Biologi 2006 mengatakan, seharusnya mahasiswa dilibatkan. Selain itu, lanjut Ika lebih baik program ini untuk mahasiswa baru saja. “Karena untuk mahasiswa lama yang sudah mau lulus itu banyak pengeluaran, jadi program ini memberatkan,” jelas Ika.
Saat rapat 1 Februari 2010, Ambar pernah ditanya beberapa pejabat di kalangan fakultas mengenai tanggapan yang akan bermunculan dari mahasiswa. Ambar mengucapkan, “Itu urusan saya, biar saya yang tanganinya.” [Siti]