Aksi Dengan Berapresiasi Sastra

58

Bumi Siliwangi, isolapos.com-,

KMTPB saat melakukan aksi di Gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni(FPBS), Rabu (30/3)

“Apakah artinya tata warna dan naluri rendah demi kartu parkir,” teriak M. Aldi Febrian salah seorang anggota Komite Mahasiswa Tolak Parkir Berbayar saat orasi di belakang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Rabu (30/3).

Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari roadshow yang sebelumnya sudah dilakukan di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Aksi kali ini sedikit berbeda, bukan hanya mengumpulkan tanda tangan mahasiswa sebagai petisi penolakan parkir berbayar, namun aksi didominasi dengan apresiasi puisi.  “Ketika susasana bising dengan kartu parkir,” teriak Zulfa Nasrullah salah seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Ditengah-tengah aksi, Langgeng Prima A. anggota Komite Mahasiswa Tolak Parkir Berbayar, dipanggil oleh Pembantu Dekan II FPBS Andoyo. Andoyo menjelaskan bahwa aktivitas tersebut mengganggu proses belajar mengajar.

Menurut Andoyo, alat musik gimbe yang digunakan saat orasi sangat mengganggu. Selain itu, tidak adanya surat izin dalam orasi tersebut.

Menanggapi pernyataan andoyo, langgeng menyatakan bahwa aksi yang  dilakukan tadi tidak memicu keributan“Saya rasa apresiasi yang dilakukan dibelakang FPBS tadi tidak menganggu karena dilakukan di luar gedung,” ujar Langgeng. [Nisa Rizkiah & Julia Hartini]

 

 

Comments

comments