Perwakilan Mahasiswa Gelar Audiensi Tentang Perparkiran

58

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Komite Mahasiswa Tolak Parkir Berbayar sedang audiensi dengan Pembantu Rektor Bidang Keuangan, Sumber daya selasa (8/3)

Komite Mahasiswa Tolak Parkir Berbayar bersama perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan audiensi bersama Pembantu Rektor bidang Keuangan dan Sumber Daya, Idrus Affandi, mengenai pemberlakuan tarif parkir berbayar di UPI, Selasa (8/3).

Mereka menuntut untuk membatalkan rencana pemberlakuan tarif parkir bagi civitas akademika yang membawa kendaraan masuk ke wilayah kampus.

“Kami, sangat keberatan dengan penerapan parkir berbayar ini, dan kami meminta untuk menghentikan segala bentuk komersialisasi di kampus UPI ini,” Ujar Restu Nur Wahyudin, koordinator Komite Mahasiswa Tolak Parkir Berbayar.

Pihak universitas berdalih bahwa pemberlakuan tarif parkir ini dalam rangka untuk penertiban parkir di kampus UPI. “Persoalan parkir di UPI ini sangat semrawut, dengan pengaturan parkir ini kita harapkan parkir bisa tertib,” ujar Idrus.

Audiensi yang diselenggarakan di ruang rapat gedung Isola tersebut memunculkan beberapa opsi tentang perparkiran di UPI, salah satunya yaitu perwakilan mahasiswa menginginkan untuk diterapkan denda kepada mahasiswa yang tidak tertib.

“Karena tujuannya untuk menertibkan, berikan saja denda bagi yang tidak tertib, tidak harus memungut uang parkir kepada semua mahasiswa,” Usul Sigit Pramono kepada Idrus.

“Pada dasarnya kami setuju tentang penertiban parkir di UPI, namun kami keberatan jika UPI harus memungut bayaran kepada mahasiswa,” tambah Riki Ardiyanto, wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa UPI.

Hampir saja idrus menyetujui tentang usulan mahasiswa tersebut, namun Cecep Darmawan, Direktur Kemahasiswaan malah memberikan opsi lain yaitu dengan menerapkan sistem yang ada di Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Sudah saja seperti di ITB, semua kendaraan tidak diperbolehkan masuk kampus, dan silahkan parkir diluar kampus,” ujar Cecep dalam audiensi tersebut.

Sontak saja, semua perwakilan mahasiswa yang hadir menentang hal tersebut, lalu audiensi jadi berlangsung alot, pasalnya kedua belah pihak tidak mendapatkan titik temu antara keinginan mahasiswa dengan keinginan universitas.

Setiap keinginan mahasiswa yang disampaikan, tidak juga mendapat persetujuan universitas.

Karena tidak ada titik temu,maka Idrus menantang mahasiswa untuk membuat konsep perparkiran di UPI sendiri dan sampaikan di audiensi selanjutnya.

“Silahkan atur parkir sendiri, jangan libatkan pihak keamanan, Saya cabut peraturan itu kembali dan saya instruksikan kepada keamanan agar bertugas sesuai tupoksi saja, tak perlu jaga parkir,” tandas Idrus sambil menutup audiensi.

Dengan instruksi idrus tersebut, sampai audiensi selanjutnya seluruh pihak keamanan penjaga parkir ditarik dan tidak boleh memungut biaya parkir.

Rencananya, audiensi kedua akan dilakanakan pada tanggal 15 maret mendatang, atau seminggu setelah audiensi pertama. [Fikri Fasha]

Comments

comments