Turmudi : Kami Sangat Kehilangan Winda

290
Ucapan Bela Sungkawa yang Dipasang di Mading Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Kamis (29/11).

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Kabar tentang musibah yang dialami oleh Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), peserta Sarjana Mendidik Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T), Winda Yulia dan Geugeut Zaludiosanua Annafi, mengundang simpati dari orang-orang terdekatnya. Kabar terakhir yang diterima isolapos.com, jasad Winda ditemukan sejauh 60 km dari lokasi kejadian.

“Kami sangat kehilangan Winda. Winda adalah salah satu mahasiswi terbaik kami,” ujar Ketua Jurusan Pendidikan Matematika, Turmudi kepada isolapos.com, Kamis (29/11).

Ia mengatakan, Winda termasuk mahasiswi yang cerdas. Tak heran jika Winda bisa lebih cepat menyusun skripsi dibandingkan teman-temannya yang lain. “Winda  adalah sosok orang yang lugu dan pintar,” ucap Turmudi.

Turmudi menceritakan, semasa kuliah, Winda pernah mengikuti seleksi mahasiswa teladan. Dalam makalahnya,  ia mengangkat tema untuk mengembangkan ekonomi pedesaan di Ciamis. “Winda ingin mengembangkan kebun kencur untuk jamu, sebagai industri  di daerah itu,” ujar Turmudi.

Karena prestasinya yang baik itulah, Winda sempat direkomendasikan sebagai salah satu staf di Jurusan Pendidikan Matematika. “Kami sebenarnya ingin merekomendasikan dia sebagai salah satu staf kami, dosen di sini. Tapi, karena syarat untuk menjadi dosen adalah S2, tentu tidak bisa langsung,” kata Turmudi.

Mengikuti program SM3T merupakan keinginan dari Winda pribadi. Turmudi berharap, satu tahun kemudian setelah mengikuti kegiatan SM3T, Winda bisa mengikuti program pendidikan profesi guru.

Salah satu teman sekelas Winda, Riski Fajarin, juga mengenal sosok Winda sebagai mahasiswa yang  berprestasi. Winda termasuk mahasiswa yang aktif, baik di kegiatan akademis maupun non akademis. “Orangnya baik, pintar, dan ramah”, tutur Riski. [ Dessy Nur Amelia]

 

Comments

comments