PPG-SM3T di mata Mahasiswa Kampus Daerah
Oleh : Argia Fadillah dan Yunita Ayuningsih
Bumi Siliwangi, Isolapos.com–
Pendidikan Profesi Guru-Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (PPG-SM3T) dikalangan mahasisiwa masih belum diterima sepenuhnya. Agung Munandar, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya menyatakan bahwa adanya PPG-SM3T kurang efektif dalam hal waktu. Agung melanjutkan bahwa SM3T bukan persoalan perlu atau tidak perlu, tapi lebih kepada panggilan hati seorang pendidik. “Kalau dalam hati kita benar benar ingin mengabdi ya anda harus mengikuti SM3T”, tuturnya saat ditemui isolapos.com usai Bincang Isola di Teater Terbuka Museum Pendidikan UPI, Jumat (5/02).
Agung juga menambahkan, seharusya PPG bisa diintegrasikan ke dalam perkuliahan S1 kependidikan. Menurutnya, teori-teori yang tidak perlu bisa dieliminasi dan diganti dengan praktik-praktik. “Bila bisa terintegrasi dalam 4 tahun yaudah masukan dalam 4 tahun,” lanjut Agung.
Hal senada diungkapkan Riza Fauzi Saputra, mahasiswa PGSD UPI Purwakarta. Ia mengatakan, metode pembelajaran di S1 kependidikan seharusnya tidak terfokus pada teori saja. “Sebenarnya yang menjadi permasalahan ini lebih kepada metode pembelajaran diperkuliahan, seharusnya praktik secara langsung,” pungkasnya.