Seminar Kecerdasan Literasi dalam Pendidikan Tangkal Radikalisme
Oleh: Mahda Aulia
Bandung, isolapos.com— Kamis minggu lalu (22/11) telah dilaksanakan Seminar Nasional Kecerdasan Literasi untuk Menangkal Radikalisme di ITC Universitas Pendidikan Indonesia. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan SMART FEST 2018 yang diadakan sejak hari Rabu (21/11) dan dibuka untuk umum. Seminar ini merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan SMART FEST 2018 yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut.
Acara yang diadakan oleh Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Jawa Barat atau disingkat menjadi GPMB ini bertujuan agar masyarakat, utamanya para pegiat literasi dapat lebih memahami kiat-kiat menjadi masyarakat yang cerdas dalam berliterasi sehingga dapat menghindari radikalisme yang sedang marak di lingkungan masyarakat maupun lingkungan universitas.
Peserta yang hadir berasal dari beragam latar belakang dan usia. Selain guru-guru yang bahkan datang dari jauh untuk mengikuti seminar ini, banyak pula mahasiswa yang hadir khususnya mahasiswa jurusan perpustakaan. Meski peserta yang datang cukup ramai, banyak pula yang sudah membayar namun justru tidak hadir.
Seminar ini dihadiri oleh beragam latar belakang dan usia. Tak hanya oleh para guru yang datang dari berbagai tempat, tetapi juga oleh para mahasiswa khusunya mahasiwa jurusan perpustakaan. Meski peserta yang datang cukup ramai, banyak pula yang sudah membayar namun justru tidak hadir.
Redza selaku ketua pelaksana kegiatan sungguh menyayangkan hal ini. “Literasi itu permasalahan yang sedang populer, namun tetap banyak peserta yang tidak hadir padahal sudah membayar.” ujar dosen FPIPS tersebut.
Pustakawan terbaik se-Asia Tenggara, Suherman, M.Si., turut hadir dan membahas bahwa literasi adalah proses mencari, memperoleh, mengelola, mengolah dan menyebarkan informasi dan literasi yang paling dasar adalah literasi baca-tulis. Oleh karena itu masyarakat harus memulai kebiasaan membaca.
“Budaya membaca merupakan tahapan dasar dari literasi.” ujar ketua GPMB tersebut ketika menjelaskan mengenai kecerdasan literasi. Dengan adanya acara SMART FEST ini diharapkan masyarakat maupun mahasiswa dapat mulai melakukan kegiatan literasi dasar yaitu membaca untuk menangkal paham radikalisme.[]
Redaktur: Ayu Rahmah W.