Kesatuan Buruh dan Mahasiswa Konsisten Menolak UU Cipta Kerja

294

Oleh:  Muhammad Ihsan Fajar Sayyid Muharram

Bandung, Isolapos.com—Satuan aksi Buruh, mahasiswa, dan pelajar yang tergabung dalam FORMO (Front Rakyat Membatalkan Omnibus Law), melakukan aksi dengan tuntutan tetap konsisten menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa, (20/10) di ruas tol Cileunyi.Mereka melakukan aksi dengan marathon dan penyampaian orasi.

Kronologi Aksi

Sekitar pukul 10.45 WIB massa aksi dari satuan mahasiswa sudah bergerak. Mereka mulanya bergerak dari IKOPIN (Institut Koperasi Indonesia) menuju jalan Tol Cileunyi. Saat di titik temu aksi, massa aksi mahasiswa ikut melebur dengan satuan elemen buruh yang sudah memadati jalan menuju gerbang ruas tol. Aksi terus berlanjut dengan penyampaian orasi, yang digaungkan oleh beberapa perwakilan dari satuan mahasiswa dan buruh.

Kemudian massa aksi mulai bergerak maju sekitar pukul 12.30 WIB. Massa aksi tertahan karena dihadang oleh pihak aparat. Tak lama kemudian, aparat bergerak mundur mendekati area gerbang tol. Di sana massa aksi tetap bertahan dan melanjutkan orasi-orasinya. Jumlah massa aksi di area gerbang tol nampak lebih sedikit dari jumlah massa aksi sebelumnya.

FORMO sendiri merupakan gabungan dari 17 kelompok buruh serta mahasiswa. Mereka berencana melancarkan aksi demonstrasi hingga tanggal 22 Oktober mendatang. Dikutip dariPernyataan Sikap FORMO, mereka menyatakan dengan tegas ‘menentang dan menolak pemberlakuan Omnibus Law UU Cipta Kerja, serta menuntut rezim Jokowi untuk membatalkan UU tersebut secara keseluruhan tanpa syarat’. Selain itu mereka juga menuntut beberapa hal yang dicantumkan dalam 10 poin sebagai berikut :

  1. Hentikan monopoli dan perampasan lahan di pedesaan;
  2. Naikkan upah buruh tani;
  3. Hentikan kriminalisasi terhadap aktivis massa pro demokrasi;
  4. Maksimalkan kinerja pengawasan Disnaker;
  5. Tetapkan UMK yang layak bagi klas buruh tahun 2020;
  6. Hentikan PHK di masa pandemi Covid-19;
  7. Tolak kebijakan Kampus Merdeka yang melanggengkan liberalisasi pendidikan;
  8. Tolak program Wajib Militer di institusi pendidikan, sekolah, dan kampus;
  9. Turunkan harga sarana produksi pertanian, mencakup pupuk, bibit, dan alat-alat pertanian; serta
  10. Hentikan segala bentuk dan tindakan fasis rezim Jokowi dalam memberangus hak-hak demokratis rakyat;

Rismanto, sebagai Humas FORMO menyebutkan, setidaknya ada 1000 massa aksi yang terlibat dalam aksi kali ini. Dua kesatuan massa aksi mahasiswa dan buruh, tetap bertahan hingga aksi selesai pukul 14.50. Sebelumnya, jumlah massa aksi dikonfirmasi mengalami penurunan jumlah selepas istirahat, karena membubarkan diri dan pulang.[]

Redaktur: Salsabilla Ramadhanty Surachman

Comments

comments