Cerpen: Virus
Oleh Hafid Satryadi---- Entah berapa kali aku terjebak dalam kondisi yang seperti itu. Namun berapa kali pun aku terjebak tetap saja cara itu terus mendekap setiap gerakku. Aku rasa, aku memang berjodoh dengannya. Jodoh yang sama…
Read More...
Read More...
Puisi: Puisi-puisi Elang
DETIK Detik-detik mungil mengantarkanku untuk terjaga Betapa semakin pendek jarak menuju pelabuhannya Jarum-jarum tajam sang waktu Memaksa tuk sadar sepenuhnya Kembali dengan segala kesadaran diri... kesucian diri...…
Read More...
Read More...
Cerpen: Toilet
Oleh Hafid Satryadi Bangun pagi yang menyenangkan. Dan ketika kubuka jendela kamarku pagi ini cahaya matahari yang keluar hanya cukup untuk melihat pandangan disekitarku saja. Hari ini awan mendung cukup untuk membuatku memperkirakan…
Read More...
Read More...
Cerpen: Sepenggal Berita Tentang Kita
Oleh: Rezy Marazasi* “DEADLINE”, satu kata terakhir yang meluncur dari mulut kang Ari masih terdengar begitu jelas, menegangkan urat sarafku. Kulihat jam waker yang teronggok di atas lemari pelastikku yang tidak terlampau tinggi tepat di…
Read More...
Read More...
Cerpen: Maut Dalam Sebungkus Permen
Oleh: Yostiani Noor Sandra, gadis kecil berumur tiga tahun. Hari ini, ia mandi pagi-pagi. Aroma buah melon tercium dari tubuhnya. “Hm…” mama mendekatkan hidungnya ke kulit Sandra. “Anak mama wangi sekali,” mama menatap Sandra.…
Read More...
Read More...
Puisi: Puisi-puisi Usman
Kota Sebuah Perjalanan Tanahmu adalah senyum rahimmu
Selalu Aku harus melihat tawa anak-anak meminang kata mata
Pada seonggok rumput melihat kiblat dari bilik awan
Inilah perjalanan mereka ciptakan pada almanak Kutanggalkan…
Read More...
Read More...